Recent Post

Dunia Burung Dan Hewan

Powered by FeedBurner

60 Spesies Baru di Temukan Di Hutan Hujan Suriname

Katak panah beracun atau Anomaloglossus sp.
Sebuah ekspedisi yang dilakukan oleh 16 ilmuwan dari Conservation International di daerah hutan hujan tak berpenghuni di pegunungan Suriname bagian timur, menemukan 1.378 tanaman, semut, ikan, serangga, burung, mamalia, dan amfibi.

Telegraph melansir, 7 Oktober 2013, para ilmuwan meyakini dari seluruh temuannya, 60 di antaranya adalah spesies baru yang berpotensi untuk menambah ilmu pengetahuan. Spesies baru itu terdiri dari enam katak, seekor ular, 11 ikan, dan beberapa spesies kumbang.

Salah satu spesies terbaru itu adalah katak berwarna coklat yang hidup di pohon-pohon yang memiliki nama katak kakao (Hypsiboas sp). Selain itu, ditemukan juga katak beracun yang memiliki warna coklat dan putih (Anomaloglossus sp.)

Kumbang liliput atau Canthidium minimum
Lalu, ada seekor kumbang berwarna pemakan kotoran berukuran panjang 2,3 milimeter dan memiliki tanduk seperti antena. Kumbang itu memiliki nama Canthidium minimum. Tim ilmuwan juga menemukan 25 spesies baru kumbang air yang hidup di mata air, yang keluar dari batuan granit.

Menurut para ilmuwan, spesies-spesies baru yang melimpahi air tawar di hutan hujan di pegunungan Suriname ini memainkan peran penting dalam sebuah ekosistem.

"Suriname adalah tempat terakhir di mana hutan dan sungainya belum tersentuh sama sekali. Itu yang mengakibatkan keanekaragaman hayati sangat berkembang di sana," kata Dr Tron Larsen, ahli ekologi tropis di Conservation International.

Ekspedisi ini juga mempelajari peran air di Suriname yang berada di daerah Guyana Shield, atau padang gurun di Amerika Selatan yang berisi lebih dari seperempat hutan hujan di dunia.

Selain itu, populasi manusia yang rendah di Suriname mengakibatkan hutan hujan di sana belum dirusak oleh aktivitas manusia.

"Kelestarian ekosistem tidak hanya penting bagi masyarakat Suriname, tapi juga dapat membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan akan bahan makanan, air, serta mengurangi dampak dari perubahan iklim," tutup Larsen.

vivanews
Baca Selengkapnya - 60 Spesies Baru di Temukan Di Hutan Hujan Suriname

Burung Cangkurileung-Kutilang-Ketilang

Burung Genthilang, ketilang
Burung Kutilang ini dapat membatu petani ketika sekelompok burung-burung itu memakan serangga atau ulat yang menjadi hama petani, tapi kadang disangkanya memakan buah atau hasil tanaman sehingga petani juga kadang ikut memburu burung ini karena dianggap hama tanaman.

Seharusnya para petani juga harus lebih mengetahui kebiasaan burung ini dalam mencari sumber makanan sehingga tidak salah menyangka dan memburu, ini untuk menjaga keseimbangan alam, karena burung ini sangat aktif di alam dalam mengekplorasi lingkungan ketika mencari makanan dan kumpul berkelompok.

Burung yang termasuk ke dalam famili pycnonotidea dan bergenus pycnonotus ini, memiliki kebiasaan berkumpul bersama kelompoknya dan berkicau bersama di alam bebas yang kadang juga menampakan jambul di kepalanya ketika sedang senang atau bercanda dengan anggota kelompoknya.

Makanan burung kutilang sangatlah umum seperti, pisang masak, pepaya masak, serangga, ulat, kupu-kupu dan lain-lain.

Sehingga kadang-kadang petani tidak suka dengan burung ini karena mau memakan pisang atau pepaya yang masak di pohon. Ketika orang tertarik dengan burung ini untuk dipelihara dan diperdagangkan, kini burung kutilang sudah sangat susah untuk dijumpai secara berkelompok, karena terlalu banyak diburu dan ditangkap untuk diperdagangkan di pasar-pasar hewan.

Menurut penuturan para penggemar burung, katanya, suara burung ini mendapat nilai 'mati', apabila sempat dibunyikan si burung pada perlombaan burung ( kontes suara burung ).

Pernah beberapa penggemar burung mencoba menyulap burung Kutilang ini menjadi burung yang istimewa, dengan mencoba memaster burung ini dari 'anakan', bahkan dari 'piyik', sudah diperdengarkan dengan suara-suara masteran yang dianggap baik.

Pada usia remaja menjelang dewasa, ternyata burung ini pun mampu menirukan berbagai suara-suara burung masteran yang dianggap istimewa.

Tetapi pada saat burung ini menjelang dewasa, dan digantung di luar rumah, mendengar kicauan burung-burung Kutilang liar yang berkicau di alam sekitar rumah, maka semua suara masteran yang sudah terekam pada burung Kutilang peliharaan ini pun 'hilang sirna', dan kembali ke suara aslinya, yaitu 'suara Kutilang'.

Sehingga bagi para penggemar burung, burung Kutilang ini pun dikesampingkan dan disisihkan, karena dianggap sebagai burung 'pelupa'.

Burung Kutilang / ketilang sudah terkenal sejak dulu terutama di daerah jawa dan bali, Burung jenis ini banyak disukai orang untuk di pelihara karena mudah dalam perawatan dan pemberian makanannya.

Burung yang di Jawa terkenal dengan sebutan GETHILANG ini, memiliki suara yang sangat khas dalam berkicau, maka orang sangat suka memelihara untuk dijadikan hiburan atas kicauanya yang sangat nyaring dan bisa dilatih jika dipelihara dari anakan.

Burung ini bisa di dapatkan di pasar-pasar burung jika ingin memelihara untuk hewan kesayangan dan harganya-pun tidak terlalu mahal seperti jenis lainnya.

Sumber : Dari berbagai sumber
 
Baca Selengkapnya - Burung Cangkurileung-Kutilang-Ketilang

Tips-Trik Bagaimana Cara Merawat Murai Batu Liar

Tips-trik cara merawat murai batu liar atau alas
Banyak para pecinta burung khususnya yang seneng dengan burung murai batu membeli burung tangkapan hutan, atau muda hutan yang masih liar, kemungkinan karena menyesuaikan isi kantong mereka masing-masing.

Mengapa diantara mereka membeli burung hasil tangkapan hutan, padahal burung liar sangatlah riskan akan kematian di karenakan burung tersebut belum terbiasa dipelihara oleh manusia, hasilnya pada burung tersebut adalah, burung menjadi rusak bulunya atau ekornya, diatas paruh atau moncongnya pastinya pada berdarah, burung tidak mau makan apalagi mengoceh, burung tidak mau anteng atau diam dan selalu nabrak-nabrak jika kita dekati dan masih banyak lagi karakter burung liar di dalam sangkar.

Karena itu untuk memelihara burung liar khususnya Burung Murai Batu ini ada beberapa Langkah perawatannya dan sebenarnya sangat sederhana, kita hanya cukup menghindari tindakan-tindakan yg akan menambah tingkat stressnya.

Tips ini tidak juga di peruntukan untuk burung murai saja, anda bisa menerapkannya kepada burung-burung liar lainnya dan bisa ada sesuaikan dengan karakter dan jenis burung masing-masing, dan di bawah ini adalah cara menjinakkan Burung Murai Batu yang masih liar atau giras, di ataranya adalah :

  • Gantangkan MB di tempat yg tenang, tdk sering dilewati orang, jauh dari suara2 bising atau yg bisa mengejutkannya, mempunyai sirkulasi udara yg baik & tidak terlalu panas (di atas 26derajat C) sperti di bawah atap seng.
  • Pada awal tiba di rumah bisa gunakan krodong dulu selama lebih kurang 1 minggu. Berikan multivitamin pada air minum & bila dirasa perlu berikan juga antibiotic untuk langkah antisipasi, karena kita tdk tau kondisi kesehatan MB yang sebenarnya pada saat kita beli. Ganti air minum dan bersihkan tempatnya dari endapan vitamin setiap hari.
  • Jangan terlalu tergesa-gesa untuk mengenalkan MB ( Murai Batu ) /  MH ( Muda Hutan ) dengan lingkungan yang ramai. Hasilnya bukan MB menjadi jinak tetapi kemampuan adaptasinya menjadi lambat dan yg lebih parah tingkat stressnya bisa menjadi semakin tinggi.
  • Juga tidak perlu tergesa-gesa mengajari MB MH ngevoer Berikan saja pakan kesukaan dia, seperti jangkrik, kroto, belalang, UH, UB atau yg lainnya. Berikanlah makanan dengan kuantitas yang cukup dan kualitas yang baik ( jangkrik yang sehat, kroto segar / tidak basi, dll ).
  • Jika ingin menjemur MB, jemurlah sebentar pada pagi hari.
  • Kalau ada indikasi MB kutuan, tidak perlu tergesa2 untuk mengobati dengan obat kutu, terlebih yang disemprotkan dengan air.
  • Intinya tunggulah dengan sabar sampai gejala stress hilang. Indikasinya, MB MH terlihat tenang, sehat, aktif, sorot matanya bersih & syukur-syukur mulai ngriwik atau ngeplong.

Mengajari MB MH makan voer ( Ngevoer )

  • Pilih voer yang sesuai untuk MB & usahakan yangg mudah memperolehnya di tempat kita.
  • Haluskan voer & taruh didasar cawan lalu masukan kroto pada bagian atas. Pd tahap awal tidak perlu diaduk.
  • Setelah kira2 7 hari coba aduk kroto dengan voer halus, dengan komposisi lebih banyak kroto daripada voernya.
  • Coba tingkatkan porsi voer secara bertahap setiap hari.
  • Setelah yakin MB mau makan voer ditandai dg warna kotorannya, baru tempatkan voer & kroto pd cawan terpisah.

Pemilihan Sangkar

Bisa di coba dengan menggunakan sangkar yang tidak terlalu besar dahulu pada perawatan awal MB MH. Tujuannya untuk memudahkan mengajari MB keluar masuk sangkar ke keramba untuk mandi.

Mandi

Pada tahap awal masukan cepuk mandi ke dalam sangkar pada pagi hari. Letakan pada posisi cepuk tidak terkena kotoran, Semprot halus MB dengan sprayer, tidak perlu basah & tinggalkan saja. Lakukan setiap hari sampai dia mau mandi sendiri dalam cepuk. Sebenarnya untuk mandi kita tidak perlu mengajari, karena MB kalau sudah didis secara naluriah akan mandi sendiri.

Kalau sdh terbiasa mandi daalm cepuk, coba ajarkan masuk ke dalam keramba mandi. dengan meninggalkan cukup 1 tangkringan saja & memindahkannya ke depan pintu sangkar. Biasanya denga sedikit menggusah MB akan melompat masuk keramba mandi.

Kapan MB MH mulai boleh dimandikan? bisa memulainya setelah gejala stress sudah tidak terlihat lagi & yakin MB MH sudah sehat. Ada anggapan bahwa baru boleh dimandikan setelah MB ngevoer, menurut saya tidak sepenuhnya benar. Sebab saya pernah ngerawat MB MH sampai bertahun2 belum mau ngevoer.

Penjinakkan

Taruh sangkar di lantai setiap kita memberi pakan/EF. Jika MB mulai tenang mulailah kenalkan dengan keramaian secara bertahap. Gantang dari jauh dulu sambil setiap beberapa hari didekatkan. Untuk jinak total sebenarnya kecil sekali kemungkinannya, tetapi setidaknya MB MH dapat beradaptasi & mentoleransi keramaian.

Jemur

Saya biasa mengeluarkan MB pagi-pagi sekali sebelum matahari bersinar dan menggantangnya di tempat di mana apabila sinar matahari pertama memancar langsung mengenai MB. Pada tahap awal cukup jemur sebentar saja (sekitar 30 menit). Setiap beberapa hari terus ditingkatkan lama penjemurannya. Perlu diingat jagan menjemur MB sampai mangap dan tampak terengah-engah, itu pertanda MB terkena Heat Stress ( Strees Banget )

Umur berapa MB MH mulai ngeplong

Tdk ada batasan pasti. Semuanya tergantung bakat MB dan pola perawatan yang tepat terhadap MB kita. Asal MB sehat secara fisik dan mental “Pasti Bunyi”.


Baca Selengkapnya - Tips-Trik Bagaimana Cara Merawat Murai Batu Liar

Burung Pleci Mania

Pleci Dada Putih
Burung Pleci adalah burung kecil yang imut dengan lingkaran putih di sekitar mata ( kacamata ) kini memang tengah menjadi primadona di setiap penjuru daerah, hampir disetiap pelosok desa atau kecamatan sampai desa demam pleci menia yang melanda.

Nama Pleci kacamata berasal dari keluarga Zosterops yaitu merupakan marga penciri burung kacamata, dan memiliki jumlah anggota terbesar. Secara tradisional, kelompok ini dimasukkan ke dalam suku Zosteropidae, namun berdasarkan kajian filogeni terbaru, bisa jadi kelompok ini merupakan bagian dari suku Timaliidae. 

Demam burung Pleci ini akhir-akhir ini memang sedang melanda di beberapa daerah tengok saja di kios burung di berbagai  kota atau pasar burung hampir setiap kios burung tergantung burung – burung Pleci.

Para penghobi Burung Pleci, tak hanya pemula bahkan pelomba kawakan pun tak risih lagi membawa burung Pleci ini di lapangan. Mereka bangga tatkala gacoarnya ini jadi juara, karena dengan begitu pamornya naik, pleci pun naik tahta dan memiliki prestise tersendiri diantara jenis burung berkicau lainya. Burung hijau mungil dengan kacamata putih ini memang tengah naik daun di kalangan penggemar burung kicau.

Dahulu burung pleci memang tidak masuk dalam nominasi sebagai burung kicauan dan harganya sangat murah. Kini seiring popularitasnya yang tengah naik daun , burung pleci juara bisa mencapai jutaan rupiah.

Untuk burung Pleci yang sudah jadi, meski belum juara bisa mencapai 200-500 ribu, padahal harga bakalan hanya 10 ribu-25 ribu saja. Sebelum trend burung pleci bahkan harganya sangat murah yaitu hanya 3 ribu sampai 5 ribuan saja.

Harga bakalan pleci yang murah membuat burung yang satu ini bisa dijangkau bahkan oleh penghobi pemula seperti saya.Banyak penghobi yang ikut-ikutan tren dan mencoba peruntungan dari hobi burung pleci gacor. 

Namun untuk membuat burung pleci menjadi gacor alias ngoceh terus menerus, memerlukan ketelatenan dan keterampilan dalam melatihnya. Ada berbagai faktor seperti makanan, perlakuan dan genetik. 

Saat ini sebenarnya lebih mudah melatih burung pleci agar menjadi gacor karena  bisa menggunakan media digital, tidak harus dengan burung asli. Berbeda dengan jaman dahulu, untuk melatih burung pleci dan burung lain harus memiliki burung master. Kalau burung master terlalu bagus, justru burung pleci akan minder dan justru tidak mau berbunyi.

Untuk memilih bakalan burung pleci yang baik, bisa dari proses memilih dalam satu ombyokan ( kelompokan ) burung, karena biasanya bakalan burung pleci dijual dalam ombyokan ( kelompokan ) di kandang, pilihlah diantara burug pleci yang paling sering berkicau atau paling gacor. Burung pleci yang sering berbunyi dalam rombongan merupakan bakalan yang bagus nantinya. 

Cara lain memilih bakalan burung pleci yang baik adalah ciri fisiknya, Pleci yang siap bertarung dapat dilihat dari alis atau kacamatanya. Umumnya, yang fighter adalah memiliki alis atau kacamata tebal. Selain dua hal tersebut pilihlah burung pleci yang badannya kecil. 

Selain cara-cara tersebut ada cara instan dalam memilih pleci gacor yaitu membeli atau mencari sendiri burung pleci hasil pikatan bukan hasil menjaring. Memikat burung biasanya menggunakan burung umpan, burung pleci yang masuk perangkap biasanya adalah burung fighter. Namun resikonya jika burung stress tidak mau makan dan akan mengakibatkan kematian. Karakter pleci kacamata yang mirip-mirip anis merah, dan kebiasaannya ditrek dengan sesama jenisnya sebelum ke lapangan, membuatnya seperti peralihan dari anis merah menjadi pleci mania.

Perawatannya yang relatif mudah ini yang membuatnya lebih asyik dipelihara, makanan kesukaannya adalah pisang, pepaya, apel, pir, tomat,dan buah lainnya. sekarang banyak penghobi burung suka merawat jenis burung Pleci atau Kacamata ini, selain harganya relatif murah burung ini juga sangat mudah dirawat dan ngak gampang stres, Jenis burung ini juga masih dapat kita jumpai di alam bebas dan bukan tergolong burung langka atau dilindungi. Namun, jika hal ini terjadi penangkapan secara besar-besaran tidak menutup kemungkinan jenis burung tersebut akan menjadi punah.

Sumber Artikel : Beternak

Baca Selengkapnya - Burung Pleci Mania

Penyelundupan Paruh Enggang Berhasil Di Gagalkan

Berhasil Di Tangkap Penyelundup Paruh Enggang
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta bersama Petugas Keamanan Bandara Aviation Security Angkasa Pura II menggagalkan upaya penyelundupan ekspor paruh burung Enggang yang dilindungi.

Terdapat paruh burung Enggang sebanyak 248 buah, kulit trenggiling sebanyak 189 keping. Nilai yang ditaksir jika dijual sebesar Rp 1 milyar lebih.

Pelaku berasal dari negara Cina berjumlah empat orang. Dengan modus membawa sebagai barang bawaan penumpang.

Ke empat warga Cina tersebut ditangkap hari Kamis (3/1/13) jam 23.00 WIB  di terminal 2D  keberangkatan internasional setelah sebelumnya dicurigai oleh pihak AVSEC PT Angkasa Pura II membawa paruh burung Enggang dan Kulit Teringgiling.

''Mereka akan berangkat ke Hongkong dengan pesawat China Airlines Nomor penerbangan CI-678,'' kata Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Oza Olavia kepada wartawan, Jumat (4/1/13).

Menurut Oza, barang selundupan ini dibawa untuk penawar racun, karena terkait kepercayaan orang Cina. Paruh burung Enggang juga bisa dibuat cincin atau perhiasan lainnya.

Satu paruh bisa dihargai empat juta rupiah dan satu sisik Teringgiling bisa dihargai satu sampai dua dollar. ''Barang ini didapatkan dari kawasan Kalimantan karena ini tempat pengembang biakan burung Enggang,'' kata Oza.

Pelaku telah melanggar Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang konversi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya khusunya pasal 21 ayat 2, dengan ancaman 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta. Pelaku juga melanggar pasal 102A UU No 17 tahun 2006 tentang perubahan atas UU nomor 10 tahun 1995 yang akan diancam hukuman pidana 1 tahun serta denda paling sedikit Rp 50 juta.

Untuk tindak lanjut, pelaku dan barang bukti akan diserahkan kepada penyidik BKSDA. Sementara, Kepala Cabang Senior General Manager Bandara Soekarno Hatta, Bram Subroto mengimbau masyarakat jangan membawa barang yang tidak diperbolehkan untuk dibawa seperti barang langka yang dilindungi.

( Sumber : Repulika )

Baca Selengkapnya - Penyelundupan Paruh Enggang Berhasil Di Gagalkan

Burung Enggang Statusnya Terancam Punah

Burung Enggang Status waspada terancam Punah
Ekspedisi Uud Danum di Kabupaten Sintang menemukan fakta masih terus berlangsungnya pembantaian burung enggang, salah satu jenis satwa dilindungi. Enggang dibantai untuk diambil paruhnya dan diperdagangkan.

Anggota Ekspedisi Uud Danum, Firdaus, mengatakan, pembantaian terjadi di salah satu desa di Kecamatan Ambalau, Sintang. "Ada sedikitnya 14 ekor enggang yang diburu dan dibantai di wilayah itu," ujarnya, Rabu (19/12/2012).

Enggang adalah burung yang menjadi simbol Kalimantan Barat. Sepanjang tahun 2012, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalbar telah menggagalkan penyelundupan 270 paruh enggang.

Firdaus menjelaskan, paruh enggang dari Sintang itu kemudian dijual ke Sarawak, Malaysia. Dari tangan pemburu, paruh enggang itu dihargai Rp 4 juta per buah.
( Sumber : Kompas.com ).

Burung Dari Kalimantan


Burung Enggang atau Burung Rangkong ( bahasa Inggris: Hornbill ) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. 

Nama ilmiahnya "Buceros" merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk sapi" dalam Bahasa Yunani. Burung Enggang tergolong dalam kelompok Bucerotidae yang termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Enggang ( Allo, Ruai/Arue sebutan bagi orang dayak ) adalah jenis burung yang ada di pulau Borneo. Burung enggang memiliki ukuran tubuh cukup besar, yaitu sekitar 100 cm. Ada sekitar 8 jenis burung enggang dengan warna tubuh perpaduan antara hitam dan putih, sedangkan warna paruhnya merupakan perpaduan warna kuning, jingga dan merah. 

Ciri khas dari burung ini adalah adanya cula paruh (casque) yang tumbuh di atas paruhnya. Burung yang makanannya buah ara ini mempunyai tingkah laku bersarang yang khusus. Burung enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik tersendiri.

Pada awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina.kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda. 

Mengapa burung Enggang ini di jadikan sebagai simbol oleh suku dayak? Burung ini menyimbolkan suku dayak layaknya burung Merpati menyimbolkan kesucian dan keabadian dalam keagamaan Kristiani. Karena itu pula, burung enggang ini dijadikan sebagai contoh kehidupan bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. 

Namun sekarang ini burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di temui di hutan borneo, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. 

Nasib burung enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Sekarang burung ini hanya sebagai simbol dan hanya dapat dilihat dalam suatu rekaman gambar yang menunjukkan masa kejayaannya dimasa lampau. 

Burung ini hanya dapat dilihat sebagai simbol yang dilukiskan berupa motif seperti pada gambar ini. Kasihan sekali nasib mereka. Sebagian yang tersisa darinya hanya sebuah gambar dan segelintir bagian paruh dan bulu yang tetap di simpan rapi oleh masyarakat suku dayak. ( Sumber : Wikipedia )
Baca Selengkapnya - Burung Enggang Statusnya Terancam Punah

Burung Lautan

burung-burung yang hidup dilaut
Sejauh ini tidak ada definisi tunggal menyangkut burung laut, pada kelompok, suku atau spesies mana ia diletakkan; dan kebanyakan definisi yang dibuat sedikit banyak bersifat longgar. 

Menggunakan kata-kata dua orang ahli burung laut: "Satu karakter umum yang dipunyai semua burung laut, adalah bahwa burung-burung itu mencari makanannya di laut; namun, sebagaimana lazimnya pernyataan dalam ilmu biologi, yang selalu ada perkecualiannya, sebagian anggotanya tidak demikian.

Namun demikian, kesepakatan para ahli menggolongkan semua anggota ordo Sphenisciformes dan Procellariiformes, semua Pelecaniformes kecuali pecuk ular, dan sebagian Charadriiformes (skua, camar, dara-laut, auk dan skimmer) ke dalam burung laut. 

Burung kaki-rumbai (Phalaropidae) biasanya dimasukkan juga, karena walaupun burung-burung ini termasuk burung perancah, dua dari tiga jenisnya bersifat oseanik selama sembilan bulan dalam setahun; yakni terbang menyeberangi khatulistiwa untuk mencari makan di lautan.

Loon dan Titihan, yang bersarang di danau namun melewatkan musim dingin di laut, biasanya dikelompokkan dalam burung air tawar, bukan burung laut. Begitu pula suku Anatidae (bebek-bebekan), yang meskipun beberapa anggotanya hidup di laut semasa musim dingin, berdasarkan kesepakatan dianggap bukan burung laut. Banyak jenis burung perancah dan bangau yang hidup di pesisir pantai, namun tidak pula dikategorikan sebagai burung laut.

Burung laut adalah burung yang telah beradaptasi dengan kehidupan lingkungan laut. Meskipun burung laut sangat beragam dalam gaya hidup, perilaku dan fisiologi, mereka sering memperlihatkan evolusi konvergen yang mencolok, karena permasalahan lingkungan dan ladang makanan yang sama telah mengakibatkan adaptasi yang sama. Para burung laut pertama kali berevolusi pada periode Cretaceous, dan keluarga burung laut modern muncul pada masa Paleogen.

Secara umum, burung laut hidup lebih lama, lebih lambat berkembang biak, dan memiliki jumlah anak lebih sedikit dibanding jenis burung lain. Kebanyakan spesies membuat sarang dalam koloni mereka. Beberapa koloni ada yang hanya terdiri dari belasan burung, namun ada juga yang sampai jutaan burung. Banyak spesies yang melakukan migrasi tahunan.

Sumber : wikipedia
Baca Selengkapnya - Burung Lautan