Recent Post

Dunia Burung Dan Hewan

Powered by FeedBurner

Tampilkan postingan dengan label Berita Burung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Burung. Tampilkan semua postingan

Penyelundupan Paruh Enggang Berhasil Di Gagalkan

Berhasil Di Tangkap Penyelundup Paruh Enggang
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Soekarno Hatta bersama Petugas Keamanan Bandara Aviation Security Angkasa Pura II menggagalkan upaya penyelundupan ekspor paruh burung Enggang yang dilindungi.

Terdapat paruh burung Enggang sebanyak 248 buah, kulit trenggiling sebanyak 189 keping. Nilai yang ditaksir jika dijual sebesar Rp 1 milyar lebih.

Pelaku berasal dari negara Cina berjumlah empat orang. Dengan modus membawa sebagai barang bawaan penumpang.

Ke empat warga Cina tersebut ditangkap hari Kamis (3/1/13) jam 23.00 WIB  di terminal 2D  keberangkatan internasional setelah sebelumnya dicurigai oleh pihak AVSEC PT Angkasa Pura II membawa paruh burung Enggang dan Kulit Teringgiling.

''Mereka akan berangkat ke Hongkong dengan pesawat China Airlines Nomor penerbangan CI-678,'' kata Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Oza Olavia kepada wartawan, Jumat (4/1/13).

Menurut Oza, barang selundupan ini dibawa untuk penawar racun, karena terkait kepercayaan orang Cina. Paruh burung Enggang juga bisa dibuat cincin atau perhiasan lainnya.

Satu paruh bisa dihargai empat juta rupiah dan satu sisik Teringgiling bisa dihargai satu sampai dua dollar. ''Barang ini didapatkan dari kawasan Kalimantan karena ini tempat pengembang biakan burung Enggang,'' kata Oza.

Pelaku telah melanggar Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1990 tentang konversi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya khusunya pasal 21 ayat 2, dengan ancaman 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta. Pelaku juga melanggar pasal 102A UU No 17 tahun 2006 tentang perubahan atas UU nomor 10 tahun 1995 yang akan diancam hukuman pidana 1 tahun serta denda paling sedikit Rp 50 juta.

Untuk tindak lanjut, pelaku dan barang bukti akan diserahkan kepada penyidik BKSDA. Sementara, Kepala Cabang Senior General Manager Bandara Soekarno Hatta, Bram Subroto mengimbau masyarakat jangan membawa barang yang tidak diperbolehkan untuk dibawa seperti barang langka yang dilindungi.

( Sumber : Repulika )

Baca Selengkapnya - Penyelundupan Paruh Enggang Berhasil Di Gagalkan

Burung Kenari Dan Asal-Usulnya

Asal-Usul Burung Kenari
Burung Kenari semua orang pasti sudah mengenalnya baik dari jenis dan dan suaranya, dan semua orang pasti menyukai burung ini disamping karena hobi yang akhirnya menjadi mata pencaharian sebagai sumber penghasilan karena memang burung ini sekarang sudah banyak peternaknya, tapi tahukah anda tentang Burung Kenari ini asal-usulnya.

Burung Kenari ini hidup aslinya sebenarnya di daerah hutan terbuka, makanan aslinya adalah biji-bijian serta buah-buahan dan serangga-serangga kecil, sarangnya terbuat dari dedaunan dan serat kayu.

Burung Jenis Kenari ini adalah merupakan anggota dari kelompok gelatik yang sangat riang bernyanyi, dan tahukah anda, bahwa Kenari saat ini yang berada di Indonesia sudah merupakan keturunan Kenari - kenari liar yang berasal dari Kepulauan Canary.

Tapi apakah anda sudah mengetahui nya tentang Kepulauan Canary, Kepulauan Canaria terdiri dari tujuh pulau vulkanik yang terletak di Samudra Atlantik, sebelah barat laut pesisir Afrika ( Maroko dan Sahara Barat), kepulauan ini termasuk dalam wilayah Spanyol dan merupakan salah satu komunitas otonomi negara itu. Kepulauan Canaria juga diklaim oleh Maroko.

Awal cerita tentang Burung Kenari ini pada tahun 1478 kepulauan Canary ditaklukan oleh Spanyol, kemudian Kenari liar yang berhasil di tangkap di ternakkan di Spanyol, dan suatu hari kapal Spanyol yang membawa barang dagangan burung Kenari kandas di dekat Pulau Elba, Italia dan akhirnya Burung Kenari tersebut banyak yang terbang dan lepas ke Pulau Elba akhirnya berkembang biak di pulau tersebut, bangsa Spanyol hampir kurang lebih seabad lamanya menguasai perdagangan Burung Kenari di Dunia.

Hingga akhirnya Bangsa Italia dan Jerman pun ikut juga dalam menernakkan Burung Kenari sekaligus memperdagangkannya ke seluruh Eropa, yang pada akhirnya banyak istilah burung Kenari Holland, Jerman, Kenari Rusia dan Belgia, ada juga Kenari Norwich, Kenari Yorkshire, Kenari Gloster dan Burung Kenari Roller.

Di Indonesia lebih di kenal dengan Kenari Fusan atau Kenari Taiwan Yorkshire dan persilangannya, karena bangsa Eropa ini membawa burung kenari berkeliling dunia sebagai burung peliharaannya hingga sampai dim Indonesia, China Selatan serta India, sedangkan di Indonesia sendiri kenari ini tersebar ke daerah Jawa, Kalimantan serta Pulau Sumatera.

Sumber dari : Anang Dewanto & Maloedyn Sitanggang, dalam Bukunya merawat dan melatih burung kicauan dan Wikipedia

Baca Selengkapnya - Burung Kenari Dan Asal-Usulnya

Perlukah Burung Di Master

Burung Cilin Spesialis Burung Master
Apakah maksud dari memaster burung itu, hal ini biasanya banyak dilakukan oleh para pemain burung khususnya untuk burung-burung yang dilombakan, seperti burung murai, burung cucak ijo, pentet, kacer, anis dan burung lainnya.

Dan memaster burung ini sudah wajib bagi para pecinta burung-burung kontes di Indonesia, karena maksud dan tujuan memaster burung tersebut adalah untuk menjadikan burung lombanya mempunyai suara  isian burung yang bervariasi, suara komplit yang artinya satu burung dapat menirukan beberapa burung ocehan lainnya, tentu saja suara burung master yang konon katanya harus mempunyai tonjolan atau tembakan-tembakan yang dahsyat keras dan tajam.

Apakah arti dari memaster, dalam istilah burung, memaster adalah tak lain melatih burung kita agar dapat menirukan suara burung lain, seperti menirukan burung gereja, cililin, lovebird, kenari, cucak jenggot dan bisa juga menirukan suara jangkrik dan belalang.

Masuk tidaknya suara burung master itu juga tergantung dari daya tangkap dan kecerdasan burung yang dimasternya, karena ada beberapa burung yang susah dimaster dan juga mudah untuk dimaster, adapula gampang masuk dan gampang lupa tuh burung yang dimasternya.

Diantara burung yang mudah dalam menirukan suara-suara burung lainnya yaitu seperti, murai, anis, branjangan, cucak ijo, kacer, cendet ( toet ), karena menurut saya burung-burung ini sangat cerdas dan cepat menirukannya serta dapat tahan lama dalam menyimpan memori suara-suara burung lainnya.

Dalam memaster burung, kita tidak hanya sekedar memilih burung-burung master tapi kita juga harus memperhatikan kualitas burung master itu sendiri, selain itu kita juga harus memperhatikan jenis lagu dan suara yang akan dimaster, hal ini guna mempermudah siburung yang akan dimaster dari mulai lagunya dan tingkat volume burung tersebut.

Dunia Burung Dan Hewan 

Baca Selengkapnya - Perlukah Burung Di Master

Performa Burung Berubah

kenali dan pahami mengapa performa burung anda berubah
Masalah klasik yang terjadi pada para penggemar kicau mania atau para pehobiis burung kontes adalah burung kesayangannya yang tiba-tiba menjadi bisu atau sebut saja ngedrop dan tidak gacor seperti biasanya yang membuat kita kesal dan jengkel, burung tidak bisa tampil seperti biasanya MESKIPUN tidak pernah merubah penanganan atau cara merawat hariannya pada burung tersebut, baik dari jadwal makan, mandi, jemur serta extra foodingnya.

Akhirnya baru diketahui, satu hingga 3 helai bulu halus mulai berjatuhan, dan ternyata burung tersebut akan memasuki masa ngurak atau lebih dikenal dengan istilah rontok / mabung.

Yang jadi problem klise adalah, setelah sekian lama mengalami masa mabung burung ini tidak kunjung pulih seperti sediakala, jangankan mengeluarkan tonjolan atau besetan-besetan pamungkasnya bahkan ngeplong-ngeplongpun tidak kunjung tiba, dan memang kasus yang satu ini adalah masalah klise artinya burung setelah mabung dan sudah beres tapi masih saja tidak mau bunyi dan masalah seperti sangat banyak di alaminya oleh para pehobiis kicau mania diseluruh Indonesia.

Akan tetapi masalah ini banyak juga diantara penggemar kicau mania yang belum memahami apa itu proses mabung atau rontok atau ngurak, jika hal ini dialami burung, kapan  saatnya bisa tampil prima lagi di arena lomba untuk mencapai hasil yang maksimal.

Berkaitan dengan persoalan tersebut, grafik yang dibuat oleh David de Souza dari www.shama.com.sg bisa menjadi acuan atau panduan untuk kita agar lebih mengenalnya kapan burung kita siap dilombakan, siap lomba dalam arti burung tersebut sudah melewati masa ganti bulu dari trotol, mabung pertama atau setidaknya setelah mabung yang kedua.

Burung rata-rata mengalami masa ganti bulu setidaknya setahun sekali, tapi ada juga yang lebih dari setahun tapi belum juga manbung atau rontok dan itu bisa juga dari faktor makanan dan perawatan serta suhu dan cuaca disekitarnya. 

Berdasarkan siklus performa burung tersebut dapat kita uraikan beberapa hal seperti berikut ini :

  • A. Masa Mabung ( Molting Period ), Perlu kita ketahui bahwa masa mabung pada burung dapat memakan waktu sekitar 3 bulan kurang lebihnya, dan kalau ada kelainan pada burung tersebut bisa sampai 4 bulan masa nguraknya, tapi umumnya 3-4 bulan masa rontok sudah beres kembali itu jika kita merawatnya dengan baik dalam arti merawat burung pada masa rontok dari mandi, jemur makanan extra fooding dan bisa juga porsi makanan dan vitamin yang teratur.
  • B. Masa Siap Tarung ( Ready For Contest Period ), Setelah sekian bulan mengalami masa mabung, burung memasuki kondisi fisik yang prima dan siap turun kembali ke arena Latihan (  kontes atau lomba ), dan masa ini kurang lebihnya 6 bulan dimulai sejak selesai mabung atau rontok. Masa ini adalah waktu yang ideal untuk menurunkan burung di arena lomba, tentu saja dengan catatan burung tersebut telah sehat serta dengan perawatan yang baik dan ditangani dengan tepat, karena dengan perawatan yang tepat dan baik tidak mengherankan kalau ada burung jawara yang baru saja selesai mabung mampu menyabet predikat gelar juara.
  • C. Kondisi Puncak ( Top Form Period ), Masa ini dimuilai pada bulan ke 6 hingga bulan ke 9 setelah mabung dan merupakan waktu yang terbaik untuk membawa burung turun ke arena lomba, jadi selama 3 bulan yaitu sejak bulan ke 6 sampai ke 9 ini, burung dalam kondisi puncak ( top Form ), kondisi puncak bisa diartikan burung dalam kondisi prima sehat dan biasanya masa ini merupakan transisi menuju masa persiapan mabung di bulan ke 10.
  • D. Masa Sebelum Mabung ( Out of Form Before Moulting Period ), Masa sebelum mabung dimulai setidaknya pada bulan ke 10, karena itu sebaiknya burung tidak dilombakan atau diistirahatkan pada masa seperti itu, sejak itu 6 bulan lamanya kondisi burung akan turun, periode lainnya 3 bulan persiapan mabung dan 3 bulan mabung, pada periode 3 bulan persiapan mabung, banyak burung yang masih bisa menyabet gelar juara, pemilik benar-benar akan mengistirahatkan burung jika kondisi ngurak sudah terlihat nyata pada 3 bulan terakhir.

Sumber diambil dari:
Buku Pintar ” Merawat dan Melatih burung Kicauan ” Oleh Anang Dewanto & Maloedyn Sitanggang

Baca Selengkapnya - Performa Burung Berubah

Ramainya Pasar Burung Plered Cirebon

Pasar Burung Plered Cirebon Sangat Ramai Di Hari Minggu
Untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya bisa di katakan pasar burung Plered Cirebon inilah sebagai ajang jual beli transaksi perburungan bagi penggemar burung berkicau, disini banyak sekali pedagang-pedagang burung yang datang dari berbagai kota dan daerah yang membawa burung-burung dagangannya, khususnya banyak sekali pedangan dari Wetan atau Jateng dan Jatim.

Burung-burung yang dijualpun begitu sangat beragam, ada burung hasil tangkapan hutan dan adapula burung-burung hasil dari penangkaran dari berbagai daerah, tapi saya sarankan jika anda ingin membeli burung pada hari minggu datang lebih pagi sekitar jam 8 atau jam 9 pagi, karena memang jika anda datang terlalu siang akan terasa terik dan panas disini, dan lagi jika anda datang terlalu siang mungkin burung-burung yang akan anda cari sudah terbeli oleh orang lain.

Pasar Burung Plered Cirebon, adalah tempat berkumpulnya bagi para pecinta hobi burung dari segala golongan, tepatnya setiap hari Minggu, baik itu sekedar para pehobi memelihara dan membeli burung ataupun banyak juga bagi mereka yang menjual burung-burung peliharaan mereka disini, untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Jika anda ingin membeli burung kesukaan anda sesuai dengan isi dompet datang saja ke pasar Plered, anda bisa mencari burung-burung muda hutan atau hasil tangkapan hutan, di pasar Burung Plered Cirebon ini bisa anda temukan, termasuk burung-burung Murai Batu, Cucak Jenggot, Cucak Ijo, Branjangan dan segala jenis burung lainnya sangat banyak yang di perjual belikan, tapi memang burung-burung tersebut masih liar dan giras karena burung hasil tangkapan hutan.

Dahulu pasar ini banyak menyebutnya dengan Pasar Ayam, karena memang di ujung pasar ini terdapat juga pasar jual dan beli ayam dan jenis hewan lainnya, bisa dikatakan Pasar Ayam atau Pasar burung Plered di Cirebon ini terlengkap dalam menjual beberapa jenis Hewan Peliharaan termasuk hewan Reptil pun diperjual belikan di pasar ini.

tawar menawar dan transaksi di pasar burung plered cirebon

Perdagangan jual beli burung di pasar ini cukup bagus dan sangat membantu perekonomian untuk wilayah tingkat III Cirebon, Khususnya untuk pedagang burung-burung kecil, karena harga burung sangat terjangkau dan murah dengan harga murah inilah banyak para pedangan yang sengaja berbelanja di sini baik party besar dan kecil untuk di jual kembali di daerah mereka masing-masing, ada yang dari Arjawinangun, Kuningan, Jatibarang, Tasik, Ciamis dan sekitarnya.

Sebelumnya pasar burung ini ada di tengah lapangan bola
Sebelumnya area pasar burung ini terletak di tengah-tengah lapangan sepakbola, akan tetapi karena lapangan ini telah di fungsikan kembali dan berbagai faktor akhirnya para pedagang burungpun di alihkan ke sisi lapangan tapi tidak menyurutkan para pengunjung dan pedagang di sekelilingnya untuk terus berjualan dan mencari nafkah untuk keluarga mereka masing-masing.

Bagaimana anda ingin mencoba berbelanja burung dan jenis hewan lainnya, coba jalan - jalan ke Pasar Ayam Plered Cirebon atau pasar burung di cirebon plered ini, mengenai harga sangat relatif, bisa di sesuaikan dengan isi dompet anda.

Baca Selengkapnya - Ramainya Pasar Burung Plered Cirebon